Minggu, 17 Juli 2011

Cinta, Mengapa Harus Rumit Sih?

Cinta, Mengapa Harus Rumit Sih?
Cinta, Mengapa Harus Rumit Sih?

Novi adalah gadis desa berumur 17 tahun. Dia hidup di tengah-tenggah keluarga yang sederhana di desa pinggiran kota Solo. Sekarang Ia duduk di bangku kelas XII di SMA N 1 Sragen. Hari ini merupakan saat-saat yang paling mendebarkan untuk Novi beserta teman-temannya. Karena hari ini merupakan hari terakhir mereka mengikuti UAN.
“Nov…Novi…”terdengar dari kejauhan suara sahabatnya.
Novi tidak menghiraukan suara itu dan tetap membaca buku yang dibawanya sambil mengayunkan langkah.
“Door..”kata Vita sambil menepuk pundak Novi.
“Kamu apa-apaan sich Vit, sakit tahu!”
“Maaf..abisnya kamu dipanggil gak dengar sich”.
“Vita sayang aku kan lagi belajar,jadi gak denger deh suara kamu.”kata Novi
Bel pun  berbunyi tanda masuk ujian. Novi dan Vita pun memasuki ruangan yang telah disediakan. Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 dan ujian pun telah usai. Mereka tinggal menunggu pengumuman hasil ujian mereka satu bulan setelah selesai ujian.
“Tit..titt..”suara HP Novi, satu pesan diterima.
“Hi, ini nomor Novi bukan?”
“Nomor tidak di kenal?”tanya Novi penasaran.
Novi pun membalas,”Siapa ini?”
“Nov, ini aku Very teman sekelas kamu”.
“Oh.. kamu Ver aku kirain siapa gitu. Ada apa Ver?”
“Gimana dah dapat pengumuman kelulusan blum?”
“Ah, kan masih dua hari lagi Ver pengumumannya ”.
“Aku dah dapat bocoran kalo sekolah kita lulus 100%”.
“Alhamdulillah, kalo begitu Ver”.
“Yaudah gitu aja, met ketemu besok ya”.
Keesokan harinya suasana di sekolah sangat ramai. Banyak anak yang corat-coret baju dan mengendarai sepeda motor dengan ugal-ugalan. Novi berjalan pelan di tepi jalan dengan menggengam HP. Sesampainya di sekolah Novi langsung duduk dan mengeluarkan secarik kertas lalu dibacanya tulisan dalam kertas itu dengan cermat. Setelah selesai membaca Novi pun tersenyum seperti ia telah menemukan yang telah ia cari.
“Ver, Very.. tunggu…”Novi memanggil Very yang sedang menuju aula sekolah.
“Iya, ada apa Nov?”tanya Very.
“Ini aku kasih suratmu yang keselip di buku yang kamu  balikin kemarin. Maaf ya aku baca.hehehe”kata Novi.
“Owh, itu. Itu sih emang buat kamu Nov”.
Novi pun terdiam mematung, tubuhnya seakan-akan terbang melayang. Sampai tidak sadar bahwa Very sudah pergi dari hadapanya.
“Oh Tuhan apa ini mimpi?”kata Novi lirih.
Novi pun berjalan menyusuri tepi aula seakan-akan tetap tidak percaya apa yang dialaminya barusan. Very berjalan menghampiri Novi dan duduk di sampingnya.
“Gimana Nov, udah kamu pikirin belum jawabanya?”
“Iya, Ver aku mau”.
“Mau apa?”
“Tau ah!”Novi pun berlari pergi menahan malu dan perasaan bahagia.
Hari-hari yang di tunggu pun tiba sekolah Novi pun bersuka cita karena sekolah mereka lulus 100%.
“Bener kan kataku?”kata Very  kepada Novi.
“Iya, kamu kok tahu sih?”
“Ada deh”
Tiba-tiba terdengar dari kejauhan suara Vita yang memanggil-manggil Novi.
“Ada apa Vita?”kata Very kepada Vita
“Kalian itu mentang-mentang baru jadian, aku dilupain deh!”
“Yee, Vita siapa yang bilang?”kata Novi
“Tuch hati kalian yang bilang,hahaha”
“Mulai deh”kata Novi
“Eh dah makan blum? Makan bareng yuk!”
“Traktir ya?”
“Iya neng, aku yang traktir”kata Very
“Asyik”.
Beberapa hari kemudian semua disibukan dengan mencari perguruan tinggi dan pekerjaan. Begitu juga dengan Very, Novi dan Vita. Very mencari pekerjaan di kota Jakarta. Vita melanjutkan kuliah di perguruan tinggi swasta di kota Semarang. Sedangkan Novi sebenarnya ingin menyusul kedua orang tuanya di kota Surabaya, tetapi Novi tetap tinggal di Solo karena dia tidak ingin meninggalkan neneknya sendiri. Sehingga Novi melanjutkan kuliah di perguruan tinggi setempat.
“Vita kamu hati-hati disana ya,jaga diri kamu baik-baik,sering-sering kasih kabar aku”.
“Iya-iya, aku tak akan lupain kamu sahabat terbaikku”.
Dan Novi pun melambaikan tangannya saat kereta yang ditumpangi sahabatnya itu mulai berjalan dan mengilang dari pandangan matanya.
“Satu per satu semua yang sayang sama aku akan tinggalin aku Ver, termasuk kamu. Aku bakal kesepian dan pasti akan sangat merindukan kalian”.kata Novi sambil memeluk Very.
“Tidak Nov, aku nggak kemana-mana kok. Aku ke Jakarta kan kerja, walau pun kita jauh cintaku kan selalu menemani kamu.dan kamu akan selalu ada di hatiku”.
“Tapi, aku benar-benar takut Ver”.
“Ssstt.. jangan ucapkan kata itu lagi. Kalau kamu ucapkan terus sama aja kamu nyuruh aku dong”.
“Ya nggak lah, awas ja kalau sampai berani. Aku tagih janji kamu sampai ke akhirat”
“Wah serem juga tuh ancaman kamu Nov”
Mereka berdua pun tertawa bersama-sama. Mendengar kata-kata Very tadi Novi merasa sedikit tenang. Beberapa hari kemudian pun Very berpamitan kepada Novi. Very minta didoakan supaya segalanya dimudahkan dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Doaku selalu menyertaimu Ver”kata novi kepada Very
“Terima kasih ya Nov, aku sayang kamu”kata Very sambil mengecup kening Novi
Dan Very pun pergi dengan senyuman manisnya tapi Novi tak kuasa membendung air mata.
“Tit..tit…”HP Novi pun berbunyi satu pesan masuk dari Very.
“Sayang hapus air matamu yakinlah perpisahan ini hanya sementara,anggap saja ini sebagai cobaan dari cinta kita”.
Setiap hari Novi,Vita Dan Very pun saling bertukar kabar. Jika hari minggu mereka telepon bertiga. Semua hal mereka bicarakan untuk melepas rasa rindu mereka. Beberapa bulan kemudian mereka sudah mulai jarang bertukar kabar lagi karena mereka sudah di sibukan dengan kegiatan mereka sendiri. Mulanya Novi berpikir mungkin mereka lagi sibuk. Novi mencoba untuk menghubungi Vita sahabatnya. Ternyata benar Vita sudah mulai sibuk dengan tugas kuliahnya dan tidak banyak waktu lagi untuk bersendau gurau di telepon. Vita pun berjanji kalau liburan akan balik ke Solo. Sedangkan Very sudah seminggu tak seperti biasanya dia yang dulu sering SMS dan telepon sekarang sudah tidak lagi. Semua SMS Novi hanya di balas satu atau dua saja,itu pun karena Novi mengertak Very. Novi mulai resah dengan sikap Very akhir minggu ini. Novi pun mencoba membuka situs pertemanan Very untuk mengecek apakah Very benar sibuk atau tidak. Ternyata Very pun masih sering online. Hal ini membuat Novi kebingungan dan mencari-cari apa yang penyebabkan Very menjadi berubah. Novi mengirim pesan kepada Very.
“Ver, apa salahku? Kamu bilang dong. Jangan cuekin aku seperti ini. Aku tidak mengenal kamu yang seperti ini. Mana Veryku yang dulu?  Yang selalu ada buat aku. Janji kamu mana Ver? Please balas”.
Satu pesan dua pesan dua pesan tidak juga ada balasan. Novi tetap menunggu balasan dari Very sampai menjelang larut malam dan akhirnya ketiduran. Di pagi harinya saat Novi membuka mata ada satu pesan diterima dari Very. Novi pun merasa senang walau pun belum membaca isi balasan dari Very tersebut. Dan betapa kecewanya Novi saat membaca balasan dari Very.
“CEREWET”.
Satu kata yang membuat hancur hati Novi. Dia tidak percaya Very melakukan itu padanya. Novi tiadak habis pikir mengapa setega itu Very kepadanya. Satu pesan pun dikirimkan untuk Very.
“Ver, kamu kenapa? Apa salahku? Apa kamu lagi punya masalah? Atau kamu sudah bosan sama aku? Aku bingung Ver”.
“KITA SUDAH CUKUP SAMPAI DI SINI SAJA”
Begitu balasan Very membuat hati Novi semakin hancur berkeping-keping. Saat itu juga dada Novi terasa semakin sesak, seakan akan pembuluh darahnya mengecil sehingga tak ada lagi aliran darah di otak. Otak Novi serasa tidak mampu lagi tuk berpikir. Dengan terisak-isak air matanya terus menetes. Dan Novi pun menceritakan semuanya kepada Vita sahabatnya lewat telepon.
“Yang bener kamu Nov?”
“Kenyataanya begitu Vit”
“Udah Nov, yang sabar ya”.
 Novi masih saja menangisi kejadian ini. Dia berpikir bagaimana caranya untuk mencari tahu apa yang menyebabkan Very memutuskan dia. Pesan Very beberapa hari kemudian
“Aku sudah punya cewek baru di sini. Jadi jangan ganggu aku lagi”
Setelah tahu bahwa Very kembali ke Solo Novi berpikir bagaimana cara bertemu Very.  Sebelum pergi ke Jakarta Very meminjam dasi hitam. Novi berniat untuk menagih dasi itu supaya bisa bertemu dengan Very dan minta penjelasan secara langsung.
Pada saat Novi berjalan mencari angin segar bertemu dengan Very yang menggandeng adik perempuanya. Novi tetap berusaha mendesak Very untuk menjelaskan secara langsung. Ternyata Very masih sangat sayang kepada Novi dia berbohong dan memutuskan untuk menjauh supaya tidak mengganggu kuliah Novi. Very ingin melihat Novi sukses dan berprestasi dalam kuliah. Mendengar penjelasan tersebut Novi meneteskan air mata. Betapa cinta dan sayang Very begitu besar kepadanya.
“Udah jangan nangis”kata Very sambil menghapus air mata Novi
“Cinta, mengapa harus rumit sih?”bisik Novi dengan sedikit terisak.
Setelah kejadian itu, mereka berdua berdua pun semakin lebih sayang antara satu dengan yang lain.




























Nama   : Lina Dwi Novita
Judul   : Cinta, Mengapa Harus Rumit Sih?